KERJASAMA ANTARA ORANG TUA, GURU DAN MASYARAKAT DI MASA GOLDEN AGE ANAK
Salah satu persoalan yang menjadi penyebab penurunan mutu pendidikan anak usia dini adalah tidak adanya keterpaduan antara orang tua murid, guru dan masyarakat. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa dalam proses pembentukan individu, para insan pendidik seperti orang tua, guru, staf sekolah, masyarakat dan lain-lainnya diharuskan bersatu menunjukan figur keteladanan bagi anak serta menghadirkan suasana kondusif yang mampu menunjang proses pertumbuhan anak. Keselarasan interaksi antara guru, orang tua dan masyarakat akan berdampak baik bagi psikologi anak usia dini yaitu dapat meningkatkan kualitas belajar di sekolah, di rumah maupun di lingkungan sekitar.
Namun sayangnya, proses pertumbuhan karakter anak usia dini seringkali terhambat sejak tahap pertama yakni di lingkup keluarga. Mayoritas orang tua beranggapan bahwa tugas mereka hanya sekadar memenuhi kebutuhan finansial saja, tanpa memperhatikan nilai moral dan akhlak sang anak. Padahal, orang tua memiliki tanggung jawab paling besar selama proses pembentukan karakter anak di usia dini. Lingkup keluarga adalah gerbang pertama bagi seorang anak sebelum mengemban ilmu di lembaga pendidikan formal.
Sebagaimana kita ketahui bahwa masa-masa keemasan anak atau yang kita kenal sebagai Golden Age, merupakan periode usia dini yang memiliki pengaruh besar dalam menentukan kehidupan manusia di masa mendatang. Ketiga pihak baik orang tua, guru dan masyarakat harus kompak memanfaatkan Golden Age ini semaksimal mungkin sebagai masa pembinaan, pengarahan, dan pembentukan karakter. Tujuannya supaya anak mempunyai budi pekerti yang baik ketika kelak mereka dewasa. Jika orang tua sudah terlibat dalam pertumbuhan anak, maka perlu dilanjutkan dengan upaya mengembangkan pemahaman serta pengetahuan seputar pengasuhan anak. Begitu pula para pengajar di sekolah utamanya guru Pendidikan Anak Usia Dini untuk selalu memperbaharui pengetahuan didaktiknya. Kemudian pada konteks pendidikan, masyarakat merupakan instrumen ketiga yang juga memberikan pengaruh penting terkait tumbuh kembang anak. Peran masyarakat ialah wadah untuk mengoptimalkan pembentukan karakter. Dalam hal ini, maksud dari masyarakat itu sendiri merujuk kepada orang tua yang tidak dekat, asing serta tidak mempunyai ikatan keluarga dengan sang anak tetapi berada di sekitar anak saat itu dan turut memperhatikan tingkah laku anak tersebut. Maka demikian, mereka dapat menjadi panutan alias memberikan contoh berperilaku kepada sang anak. Bila keseimbangan interaksi sudah tercapai, maka dapat menghadirkan suasana belajar yang sehat dan kondusif.
LKP Teachers GROW memberikan kesempatan bagi tenaga pendidik dan kependidikan mulai dari kepala sekolah, guru dan orang tua, hingga masyarakat yang ingin memperdalam pengetahuan mengenai Pendidikan Anak Usia Dini, termasuk Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA). Standar ini merupakan panduan dalam memahami tahapan tumbuh kembang anak guna terpenuhinya segenap aspek krusial yang sangat dibutuhkan dalam menstimulasi pembentukan karakter anak usia dini, yaitu aspek sosial-emosional, fisik, kognitif maupun bahasa.
Proses belajar di kelas pelatihan LKP Teachers Grow ini menggunakan pendekatan praktis, berfokus pada materi tentang startegi pengajaran inovatif demi melahirkan suasana belajar dinamis. Dengan dibimbing langsung oleh tutor yang profesional dan berpengalaman, LKP Teachers GROW akan membekali Bapak/Ibu dengan keahlian dan wawasan baru yang bisa diaplikasikan langsung di kelas dan di rumah.
Sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dengan legalitas jelas, seluruh layanan pelatihan guru di LKP Teachers Grow tentu telah mendapatkan ijin dan didukung oleh Dinas Pendidikan Kota Depok sebagai naungan dari lembaga-lembaga pendidikan setempat.